Kamis, 08 Januari 2009

DUAL BOOT WINDOWS DAN LINUX



Sebuah komputer tentunya memiliki operating system. Terlintas di fikiran kita bagaimana ya untuk membuat lebih dari 1 operating system bisa berjalan dalam sebuah PC atau Laptop?? Nah,, penulis sudah membuat eksperimen bagaimana menginstal Linux tanpa merusak partisi hardisk dari windows. Dalam tahap-tahapnya ada beberapa langkah yang diperhatikan untuk “main save” terhadap PC kita, yaitu :

1. Pastikan dalam sebuah komputer tersebut sudah ada partisi yang terinstal windows, semisal di drive C sudah ada operating system windows.
2. Siapkan free space hardisk yang akan diinstall linux.
3. Partisi hardisk selain drive C untuk memberikan ruang untuk linux, semisal memilih UBUNTU HARDY HERON untuk keluarga Linuxnya.
4. Partisi Freespace tersebut dengan mout point swap area, besarnya swap area adalah dua kali lipat dari besar ram yang tersedia, contoh : jika ram menggunakan 512mb, maka besarnya swap adalah 1024mb, dan jumlah seterusnya tinggal dikalikan saja.
5. Partisi freespace hardisk lagi dengan format ext3 dan mount point /, untuk menempatkan dimana filesystem linux akan diinstall. Biasanya untuk Linux keluarga Hardy Heron 8.04 desktop membutuhkan paling tidak 5 gb dalam instalasinya.
6. Jangan install grub loader dalam MBR, karena akan mengakibatkan rusaknya bootloader dari windows dampaknya windows bootloader akan tertutupi oleh linux, cape dech.. Untuk mengantisipasi hal tersebut saat menginstal linux, pilih advance instalation,, maksudnya dimana kita akan menginstall bootloader linux itu sendiri. Contoh, jika windows terdeteksi pada sda/hda1 maka kita harus menghindari instalasi bootloader linux pada sda/hda1,, misal pada sda/hda2. Nah dari sini Linux paham bahwa akan menginstall boot loadernya pada sda/hda 2.
7. Setelah insalasi Linux selesai maka akan minta restart. Masukkan kembali Live CD Linux untuk memodifikasi agar bisa dikenali oleh windows. Setelah masuk ke Live CD Linux, buka terminal nya dan ubahlah account anda menjadi root. Dengan mengetikan : sudo su Otomatis akan menjadi root.
8. kelik df -h fungisnya untuk melihat file system apa saja yang aktif dalam partisi hardisk.
9. Karena kita tadi sudah menginstal Linux di sda/hda2 maka selanjutnya kita ketikkan dengan script :
dd if=/dev/sda2 of=/bootsect.lnx bs=512 count=1kemudian sda2 buatlah mount dengan :

mount -t msdos /dev/sda2 /mnt

Copy mount tadi dengan :

cp /bootsect.lnx /mnt

Cek apakah sudah tercopy dengan :

ls /mnt

Umount drive yang kita telah mount kan dengan :

umount /mnt

Masih menggunakan Live CD kemudian buka sda2 untuk mengcopy 2 file penting yaitu : bootsect.lnx Copykan ke drive C dimana windows itu terinstall Linux mengenalnya sebagai sda1.

Restart komputer dan masuk ke windows.

Start —> run —> cmd

Tuliskan script cmd line sbb untuk membuka filesystem bootloader windows:

attrib -r -s -h boot.ini

Kemudian buka drive c dan cari file yang bernama boot.ini, buka dengan notepad dan edit lah sbb :

Ini adalah bootloader asli dari windows :

[boot loader]
timeout=30
default=multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT
[operating systems]
multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT=”Microsoft Windows XP Professional”

Kemudian modifikasi lagi sbb :

[boot loader]
timeout=30
default=multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT
[operating systems]
multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT=”Microsoft Windows XP Professional” /fastdetect
c:\bootsect.lnx=”Linux”

Kemudian masuk cmd line lagi dengan mengetikan sbb :

attrib +r +s +h boot.ini

Fungsinya untuk mengembalikan attribut dari boot.ini menjadi files system bootloader asli windows. Restart komputer, semoga berhasil.

1 komentar: